A. Kebutuhan Spritual
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk mempertahankan atau
mengembalikan keyakinan dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan untuk
mendapatkan maaf atau pengampunan, mencintai, menjalin hubungan penuh rasa
percaya dengan Tuhan (Carson, 1989). Maka dapat disimpulkan kebutuhan spiritual
merupakan kebutuhan untuk mencari arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk
mencintai dan dicintai serta rasa keterikatan dan kebutuhan untuk memberikan
dan mendapatkan maaf. Adapun adaptasi spiritual adalah proses penyesuaian diri
dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan pada keyakinan atau
kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya (Asmadi, 2008:
258).
Kebutuhan
spiritual
Individu
sebagai makhluk spiritual mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Diciptakan Tuhan dalam bentuk
yang sempurna dibanding makhluk ciptaan lainnya.
- Memiliki rohani/jiwa yang
sempurna (akal, pikiran, perasaan dan kemauan).
- Individu diciptakan sebagai
khalifah (penguasa dan pengatur kehidupan) dimuka bumi.
- Terdiri atas unsur
bio-psiko-sosial yang utuh (Ali H.Z, 2002: 43).
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan spiritual antara lain :
- Perkembangan. Usia perkembangan
dapat menentukan proses pemenuhan kebutuhan spiritual, karena setiap tahap
perkembangan memeliki cara meyakini kepercayaan terhadap Tuhan.
- Keluarga. Keluarga memiliki
peran yang cukup strategis dalam memenuhi kebutuhan spiritual, karena
keluarga memiliki ikatan emosional yang kuat dan selalu berinteraksi dalam
kehidupan sehari-hari.
- Ras/suku. Ras/suku memiliki
keyakinan/kepercayaan yang berbeda, sehingga proses pemenuhan kebutuhan
spiritual pun berbeda sesuai dengan keyakinan yang dimiliki.
- Agama yang dianut. Keyakina
pada agama tertentu yang dimiliki oleh seseorang dapat menentukan arti
pentingnya kebutuhan spiritual.
- Kegiatan keagamaan.Adanya
kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan dirinya dengan
Tuhan dan selalu mendekatkan diri kepada Penciptanya (Asmadi, 2008:
254-257).
1.
Spiritual
Berasal dari bahasa latin spiritus,
yang berrti bernafas atau angin. Ini berarti segala sesuatu yang menjadi pusat
semua aspek dari kehidupan seseorang (McEwan, 2005).
Spiritual adalah keyakinan dalam
hubungannya dengan yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta (Achir Yani, 2000).
Spiritual merupakan kompleks yang
unik pada tiap individu dan tergantung pada budaya, perkembangan, pengalaman
hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan seseorang (Mauk dan Schmidt,
2004 cit Potter Perry, 2009)
Menurut Burkhardt (1993) spiritual
meliputi aspek sebagai berikut:
a.
Berhubungan
dengan sesuatu yang tidk diketahui
b. Menemukan arti dan tujuan hidup
c.
Menyadari
kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri.
2. Kepercayaan (faith)
Kepercayaan artinya mempunyai
kepercayaan atau komitmen terhadap sesuatu atau seseorang (Achir Yani, 2000)
3. Agama merupakan sistem ibadah yang
teratur dan terorganisasi (Achir Yani, 2000)
2.
Karakteristik
1. Hubungan dengan diri sendiri
Kekuatan dalam dan self relience
a.
Pengetahuan
diri (siapa dirinya dan apa yang dapat dilakukannya)
b. Sikap (percaya diri sendiri, percaya
pada kehidupan/ masa depan, ketenangan pikiran, harmoni/ keselarasan dengan
diri sendiri)
2. Hubungan dengan alam
Harmoni
a.
Mengetahui
tentang alam,iklim, margasatwa
b. Berkomunikasi dengan alam (berjalan
kaki, bertanam), mengabdikan dan melindungi alam
3. Hubungan dengan orang lain
Harmoni/ Suportif
a.
Berbagi
waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal balik
b. Mengasuh anak, orang tua dan orang
sakit
c.
Meyakini
kehidupan dan kematian (mengunjungi, melayat)
Tidak
harmonis
a.
Konflik
dengan orang lain
b. Resolusi yang menimbulkan
ketidakharmonisan dan friksi
4. Hubungan dengan Ketuhanan
Agamis atau tidak agamis
a.
Sembahyang/
berdoa/ meditasi
b. Perlengkapan keagamaan
a.
Bersatu
dengan alam
3.
Perkembangan spiritual
1. Bayi dan todler (1-3 tahun)
Tahap awal perkembangan spiritual
adalah rasa percaya dengan yang mengasuh dan sejalan dengan perkembangan rasa
aman, dan dalam hubungan interpersonal, karena sejak awal kehidupan mengenal
dunia melalui hubungan dengan lingkungan kususnya orangtua. Bayi dan todler
belum memiliki rasa bersalah dan benar, serta keyakinan spiritual. Mereka mulai
meniru kegiatan ritual tanpa tau arti kegiatan tersebut dan ikut ketempat
ibadah yang mempengaruhi citra diri mereka.
2. Prasekolah
Sikap orang tua tentang moral dan
agama mengajarkan pada anak tentang apa yang dianggap baik dan buruk.anak pra
sekolah belajar dari apa yang mereka lihat bukan pada apa yang diajarkan.
Disini bermasalah jika apa yang terjadi berbeda dengan apa yang diajarkan.
3. Usia sekolah
Anak usia sekolah Tuhan akan
menjawab doanya, yang salah akan dihukum dan yang baik akan diberi hadiah. Pada
mas pubertas , anak akan sering kecewa karena mereka mulai menyadari bahwa
doanya tidak selalu dijawab menggunakan cara mereka dan mulai mencari alasan
tanpa mau menerima keyakinan begitu saja.
Pada masa ini anak mulai mengambil
keputusan akan meneruskan atau melepaskan agama yang dianutnya karena
ketergantungannya pada orang tua. Remaja dengan orang tua berbeda agama akan
memutuska memilih pilihan agama yang dianutnya atau tidak memilih satupun dari
agama orangtuanya.
4. Dewasa
Kelompok dewasa muda yang dihadapkan
pada pertanyaan bersifat keagamaan dari anaknya akan menyadari apa yang
diajarkan padanya waktu kecil dan masukan tersebut dipakai untuk mendidik
anakya.
5. Usia pertengahan
Usia pertengahan dan lansia
mempunyai lebih banyak waktu untuk kegiatan agama dan berusaha untuk mengerti
nilai agama yang di yakini oleh generasi muda.
4.
Konsep terkini dalam kesehatan spiritual.
1. Spiritualitas
Konsep
spiritual memiliki delapan batas tetapi saling tumpang tindih:
Energi, transendensi diri,
keterhubungan, kepercayaan, realitas
eksistensial, keyakinan dan nilai, kekuatan batiniah, harmoni dan batin
nurani.
a.
Spiritualitas
memberikan individu energi yang dibutuhkan untuk menemukan diri mereka, untuk
beradaptasi dengan situasi yang sulit dan untuk memelihara kesehatan.
b. Transedensi diri (self
transedence) adalah kepercayaan yang merupakan dorongan dari luar yang lebih
besar dari individu.
c.
Spiritualitas
memberikan pengertian keterhubungan intrapersonal (dengan diri sendiri),
interpersonal (dengan orang lain) dan transpersonal ( dengan yang tidak
terlihat, Tuhan atau yang tertinggi) (Miner –william, 2006 cit Potter &
Perry, 2009)
d. Spiritual memberikan kepercayaan
setelah berhubungan dengan Tuhan. Kepercayaan selalu identik dengan agama
sekalipun ada kepercayaan tanpa agama.
e.
Spritualitas
melibatkan realitas eksistensi (arti
dan tujuan hidup).
f.
Keyakinan
dan nilai menjadi dasar spiritualitas. Nilai membantu individu menentukan apa
yang penting bagi mereka dan membantu individu menghargai keindahan dan harga
pemikiran, obysk dsn prilaku.(Holins, 2005; vilagomenza, 2005
g. Spiritual memberikan individu
kemampuan untuk menemukan pengertian kekuatan batiniah yang dinamis dan
kreatif yang dibutuhkan saat membuat keputusan sulit (Braks-wallance dan
Park, 2004).
h. Spiritual memberikan kedamaian dalam
menghadapi penyakit terminal maupun menjelang ajal (Potter & Perry,
2009).
Ada
individu yang tidak mempercayai adanya Tuhan (atheis) atau percaya bahwa
tidak ada kenyataan akhir yang diketahui (Agnostik). Ini bukan berati bahwa
spiritual bukan merupakan konsep penting bagi atheis dan agnostik, Atheis
mencari arti kehidupan melalui pekerjaan mereka dan hubungan mereka dengan
orang lain.agnostik menemukan arti hidup dalam pekerjaan mereka karena mereka
percaya bahwa tidak adanya akhir bagi jalan hidup mereka.
2. Dimensi Spiritual ( Kozier, Erb,
Blais & Wilkinson, 1995; Murray & Zentner, 1993 ):
a.
Mempertahankan
keharmonisan / keselarasan dengan dunia luar
b. Berjuang untuk menjawab /
mendapatkan kekuatan
c.
Untuk
menghadapi : Stres emosional, penyakit fisik, dan menghadapi kematian
3. Konsep kesejahteraan spiritual ( spiritual well-being) (Gray,2006;
Smith, 2006):
a.
Dimensi
vertikal
Hubungan positif individu dengan
Tuhan atau beberapa kekuasaan tertinggi
b. Dimensi horisontal
Hubungan positif individu dengan
orang lain
5.
Hubungan antara spiritual –
kesehatan dan sakit
1. Keyakinan spiritual sangat penting
bagi perawat karena dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan prilaku klien.
Beberapa pengaruh yang perlu dipahami:
a.
menuntun
kebiasaan sehari-hari
praktik tertentu pada umumnya yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi
klien, sebagai contoh: ada agama yang menetapkan diet makanan yang boleh dan
tidak boleh dimakan.
b. sumber dukungan
pada saat stress, individu akan
mencari dukungan dari keyakinan agamanya. sumber kekuatan sangat
diperlukan untuk dapat menerima keadaan sakitnya khususnya jika penyakit
tersebut membutuhkan waktu penyembuhan yang lama.
c.
sumber
konflik
Pada suatu situasi bisa terjasi
konflik antara keyakinan agama dengan praktik kesehatan. Misalnya: ada yang
menganggap penyakitnya adalah cobaan dari Tuhan
2. kepercayaan agama tentang kesehatan
Agama/ Budaya
|
Kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan
|
Respon terhadap penyakit
|
Penerapan pada kesehatan dan perawatan
|
Hindu
|
Menerima ilmu medis terkini
|
Dosa masa lalu menyebabkan penyakit
|
Waktu untuk doa, jimat, ritual, simbol
|
Shikhism
|
Menerima ilmu medis terkini
|
Wanita diperiksa wanita
Melepaskan pakaian dalam merupakan tekanan
|
Waktu untuk doa, jimat, ritual, simbol
|
Buddha
|
Menerima ilmu medis terkini
|
Menolak pengobatan pada hari suci
Roh non manusia yang menyerang manusia menyebabkan
penyakit
|
|
Islam
|
Harus dapat mempraktikkan 5 hukum islam
Terkadang memiliki pandangan kesehatan yang salah
|
Menggunakan kepercayaan penyembuhan
Tidak melakukan eutanasia
|
Kesehatan dan spiritual saling berhubungan
Tidak mempertimbangkan transplantasi organ
|
Yahudi
|
Mempercayai kesucian hidup
Ibadah hari sabath, menolak pengobatan hari sabath
|
Eutanasiaa dilarang
|
Percaya penting hidup sehat
|
Kristiani
|
Menerima ilmu medis terkini
|
Menggunakan doa, kuas penyembuhan
|
Mendukung donor organ
|
6.
Manifestasi perubahan fungsi
spiritual
1. Verbalisasi disstress
Individu yang mengalami gangguan fungsi spiritual,
biasanya akan meverbalisasikan yang dialaminya untuk mendalatkan bantuan.
2. Perubahan perilaku
Perubahan perilaku juga dapat
merupakan manifestasi gangguan fungsi spiritual.. Klien yang merasa cemas
dengan hasil pemeriksaan atau menunjukkan kemarahan setelah mendengar hasil
pemeriksaan mungkin saja sedang menderita distress spiritual. Untuk jelasnya
berikut terdapat tabel ekspresi kebutuhan spiritual.
TABEL EKSPRESI KEBUTUHAN SPIRITUAL
ADAPTIF DAN MALLADAPTIF
Kebutuhan
|
Tanda pola atau prilaku adaptif
|
Tanda pola atau prilaku maladaptif
|
Rasa percaya
|
Rasa percaya terhadap diri sendiri dan kesabaran
Menerima bahwa yang lain akan mampu memenuhi kebutuhan
Rasa percaya terhadap kehidupan walaupun terasa berat
Keterbukaan terhadap Tuhan
|
Merasa tidak nyaman dengan kesadaran diri
Mudah tertipu
Ketidakmampuan untuk terbuka dengan orang lain
Merasa bahwa hanya orang tertentu dan tempat tertentu yang
aman
Mengharapkan orang tidak berbuat baik dan tidak tergantung
Ingin kebutuhan dipenuhi segera tidak dapat menunggu
Tidak terbuka kepada Tuhan
Takut terhadap maksud Tuhan
|
Kemampuan memberi maaf
|
Menerima diri sendiri dan orang lain dapat berbuat salah
Tidak mendakwa atau berprasangka buruk
Memandang penyakit sebagai sesuatu yang nyata
Memaafkan diri sendiri
Memaafkah orang lain
Menerima pengampunan Tuhan.
Pandangan yang realistik terhadap masa lalu
|
Merasa penyakit sebagai suatu hukuman
Merasa Tuhan sebagai penghukum
Merasa maaf hanya diberikan berdasar prilaku
Tidak menerima diri sendiri
Menyalahkan diri sendari atau orang lain.
|
TABEL EKSPRESI KEBUTUHAN SPIRITUAL
ADAPTIF DAN MALLADAPTIF
Kebutuhan
|
Tanda pola atau prilaku adaptif
|
Tanda pola atau prilaku maladaptive
|
Mencintai dan ketertarikan
|
Mengekspresikan perasaan dicintai oleh orang lain atau
Tuhan
Mampu menerima bantuan
Menerima diri sendiri
Mencari kebaikan dari orang lain
|
Takut akan tergantung dengan orang lain
Menolak bekerja sama dengan tenaga kesehatan
Cemas berpisah dengan keluarga
Menolak diri sendiri serta angkuh dan mementingkan diri
sendiri
Tidak mampu untuk mempercayai diri sendiri dicintai oleh
Tuhan, tidak punya hubungan rasa cinta dengan Tuhan
Merasa tergantung dan hubungan bersifat magik dengan
Tuhan. Merasa jauh dengan Tuhan.
|
Keyakinan
|
Ketergantungan dengan anugerah Tuhan
Termotifasi untuk tumbuh
Mengekspresikan kepuasan dengan menjelaskan kehidupan
setelah kematian
Mengekspresikan kebutuhan untuk memasuki kehidupan dan
ataui memahami kehidupan manusia dengan wawasanyang lebih luas
Mengekspresikan kebutuhan ritual
Mengekspresikan kehidupan untuk merasa berbagi keyakinan
|
Mengekspresikan perasaan ambivalens terhadap Tuhan
Tidak percaya terhadap kekuasaan Tuhan
Takut kematian
Merasa terisolasi dari kepercayaan masyarakat sekitar
Merasa pahit, frustasi dan marah terhadap Tuhan
Nilai, keyakinan dan tujuan hidup yang tidak jelas
Konflik nilai
Tidak mempunyai komitmenm
|
TABEL EKSPRESI KEBUTUHAN SPIRITUAL
ADAPTIF DAN MALLADAPTIF
Kebutuhan
|
Tanda pola atau prilaku adaptif
|
Tanda pola atau prilaku maladaptive
|
Kreatifitas dan harapan
|
Meminta informasi tentang kondisi
Membicarakan kondisinya secara realistik
Menggunakan waktu selama dirawat inap secara konstruktif
Mencari cara untuk mengekspresikan diri
Mencari kenyamanan batin daripada fisik
Mengekspresikan harapan tentang masa depan
Terbuka terhadap kemungkinan mendapatkan kedamaian
|
Mengekspresikan perasaan takut kehilangan kendali diri
Mengekspresikan kebosanan diri
Tidak mempunyai visi alternatif yang memungkinkan
Takut terhadap terapi
Putus asa
Tidak dapat menolong ayau menerima diri sendiri
Tidak dapat menikmati apapun
Telah menunda pengambilan keputusan.
|
Arti dan tujuan
|
Mengekspresikan kepuasan hidup
Menjalani kehidupan sesuai dengan sistem nilai
Menggunakan penderitaan sebagai cara memahami diri
Mengekspresikan arti kehidupan/ kematian
Mengekspresikan komitmen dan orientasi hidup
Jelas tentang apa yang penting
|
Mengekspresikan tidak ada alasan bertahan hidup
Tidak dapat menerima arti penderitaan yang dialami
Mempertanyakan arti kehidupan
Mempertanyakan tujuan penyakit
Tidak dapat merumuskan tujuan dan tidak mencapai tujuan
Telah menunda pegambilan keputusan yang penting.
|
7.
Intervensi dalam kesehatan spiritual
Tehnik
dalam kesehatan spiritual adalah dengan tehnik meditasi
Tehnik
Meditasi:
Tujuan:
klien dapat mengungkapkan perasaan relaksasi dan trandensi diri setelah
meditasi
Strategi
pengajaran:
1.
Berikan
informasi singkat mengenai pengajaran / cara meditasi
2.
Bantu
klien mengidentifikasi ruangan dalam rumah yang tenang dan mempunyai
gangguan minimal
3.
Jelaskan
bahwa musik yang tenang dan bunyi yang mendesing dapat mengganggu meditasi
4.
Ajarkan
langkah-langkah meditasi, duduk dalam posisi yang nyaman dengan punggung lurus;
bernafas perlahan; dan fokus pada suara, doa atau gambar
5.
Anjurkan
pasien untuk melakukan meditasi selama 10-20 menit dua kali sehari
6.
Jawab
pertanyaan klien dan perkuat informasi selama diperlukan
Evaluasi:
Ijinkan
klien menggambarkan perasaan setelah melakukan meditasi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN SPIRITUAL
1.
Pengkajian
Pengkajian
dilakukan untuk mendapatkan data subyektif dan obyektif
Spiritual
sangat bersifat subyektif, ini berarti spiritual berbeda untuk individu yang
berbeda pula (Mcsherry dan ross, 2002)
Pada
dasarnya informasi awal yang perlu digali adalah
1. Alifiasi nilai
a.
Partisipasi
klien dalam kegiatan agama apakah dilakukan secara aktif atau tidak
b. Jenis partisipasi dalam kegiatan
agama
2. Keyakinan agama dan spiritual
a.
Praktik
kesehatan : diet, mencari dan menerima ritual atau upacara agama
b. Strategi koping
Nilai agama atau spiritual, mempengaruhi:
a.
Tujusn dan
arti hidup
b. Tujuan dan arti kematian
c.
Kesehatan
dan arti pemeliharaan
d. Hubungan dengan Tuhan, diri
sendiri dan orang lain
2.
Diagnosa
1. Distress spiritual
2. Koping inefektif
3. Ansietas
4. Disfungsi seksual
5. Harga diri rendah
6. Keputusasaan
3.
Perencanaan
1. Distress spiritual b.d anxietas
Definisi : gangguan pada prinsip hidup yang meliputi semua
aspek dari seseorang yang menggabungkan aspek psikososial dan biologis
NOC :
a.
Menunjukkan
harapan
b. Menunjukkan kkan kesejahteraan
spiritual:
-
Berarti
adlam hidup
-
Pandangan
tentang spiritual
-
Ketentraman,
kasih sayang dan ampunan
-
Berdoa
atau beribadah
-
Berinteraksi
dengan pembimbing ibadah
-
Keterkaitan
denganorang lain, untuk berbagi pikiran, perasaan dan kenyataan
c.
Klien tenang
NIC :
-
Kaji
adanya indikasi ketaatan dalam beragama
-
Tentukan
konsep ketuhanan klien
-
Kaji
sumber-sumber harapan dan kekuatan pasisien
-
Dengarkan
pandangan pasien tentang hubungan spiritiual dan kesehatan
-
Berikan
prifasi dan waktu bagi pasien untuk mengamati praktik keagamaan
-
Kolaborasi
dengan pastoral
2. Koping inefektif b.d krisis situasi
Definisi : ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat
terhadat stressor, pilihan respon untuk bertindak secara tidak adekuat dan atau
ketidakmampuan menggunakan sumber yang tersedia
NOC:
-
Koping
efektif
-
Kemampuan
untuk memilih antara 2 alternatif
-
Pengendalian
impuls : kemampuan mengendalikan diri dari prilaku kompulsif
-
Pemrosesan
informasi : kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan informasi
NIC :
-
Identifikasi
pandangan klien terhadap kondisi dan kesesuaiannya
-
Bantu
klien mengidentifikasi kekuatan personal
-
Peningkatan
koping:
ènilai kesesuaian pasien terhadap
perubahan gambaran diri
ènilai dampak situasi kehidupan
terhadap peran
èevaluasi kemampuan pasien dalam
membuat keputusan
èAnjurkan klien menggunakan tehnik
relakssi
èBerikan pelatihan ketrampilan sosial
yang sesuai
-
Libatkan
sumber – sumber yang ada untuk mendukung pemberian pelayanan kesehatan
4.
Pelaksanaan
Dilaksanakan sesuai dengan NIC yang telah ditentukan
5.
Evaluasi
Evaluasi dengan melihat NOC yang telah ditentukan , secaara
umum tujuan tercapai apabila klien ( Achir Yani, 1999)
1. Mampu beristirahat dengan tenang
2. Menyatakan penerimaan keputusan
moral
3. Mengekspresikan rasa damai
4. Menunjukkan hubungan yang hangat dan
terbuka
5. Menunjukkan sikap efektif tanpa rasa
marah, rasa berslah dan ansietas
6. Menunjukkan prilaku lebih positif
7. Mengekspresikan arti positif terhadap
situasi dan keberadaannya.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan beri saran dan komentar yang positif dan yang bersifat membangun guna membuat blog ini mnjadi lebih baik lagi dan bisa bermanfaat bagi yang sudah membaca.
NO PORN